Rabu, 03 Oktober 2012

Festival Musik Bambu Nusantara 2012


Bambu Nusantara ke-6 tahun ini akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, pada 1 - 2 September 2012. Acara tersebut akan menghadirkan beraneka kreasi berbahan bambu dan tampilnya beragam seni dari bambu. Selain suguhan musik etnik berpadu dengan musik modern, dalam Acara ini juga akan turut diisi dengan pameran, seminar, merchandise, kuliner, dan fashion yang dipadu padankan dengan karya berbahan bambu.

Para penampil dalam acara ini dintaranya adalah: Dwiki Dharmawan, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Vicky Sianipar, Samba Sunda, Karinding Attack, Melodi Maniz (Jepang), Komunitas Hong, Bambu Wukir, Bebendjo, Bambu Patempong Makassar, Anggrek Buluh Perindu (Jepang), Talo Balak Lampung, Alor (NTT), Kuda Laut, Ganiati, IKJ, Manunggal Roso Solo, dan SMPN 1 Megamendung. Harga tiket masuknya adalah Rp10.000,-.

Alat musik bambu di tangan para pemusik berbakat dikolaborasikan dengan musik kontemporer seperti jazz, rap, rock, maupun disc jokey. Hasil perpaduan tersebut menyajikan atraksi menarik sehingga digemari oleh semua lapisan masyarakat terutama generasi muda. Festival Musik Bambu Nusantara selain mengapresiasi seniman bambu juga upaya regenerasi talent. Hal itu karena festival ini menampilkan banyak kelompok muda berbakat di bidang musik bambu sebagai penerus kalangan senior yang sudah lebih dahulu masuk ke ranah internasional.


Bagi masyarakat Indonesia dahulu, bambu merupakan komponen alami yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari kelahiran hingga kematian akan melibatkan benda-benda yang berbahan bambu. Peralatan rumah tangga, perabotan dan material bangunan merupakan beberapa barang yang dihasilkan dari bahan bambu. Bahkan salah satu kuliner lokal yaitu rebung diolah dari tunas bambu muda.


Angklung, slaah satu alat musik trafisional khas Nusantara yang berbahan bambu telah diakui PBB melalui UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli milik Indonesia. Angklung menyusul batik, wayang, dan keris. Kini angklung kembali sering ditampilkan dalam bentuk orkestra dan semakin banyak dibina di sekolah-sekolah di Indonesia bahkan di luar negeri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar